Sabtu, 31 Maret 2012

Saat terpisah, imajinasi adalah penghubung antara dua jiwa yang saling mencintai. Itu sebabnya, kerinduan menghasilkan janji-janji untuk memuliakan satu sama lain, yang belum tentu dipenuhi saat bertemu. Cinta yang sedang terpisah, biasanya memang lebih mesra daripada yang dekat. Karena, Imajinasi cenderung membesarkan hanya yang indah dan membutakan diri dari yang akan mengecewakan. Cinta yang dekat dan mesra, sering terbukti hambar setelah pernikahan. Maka lebih berhati-hatilah saat cintamu terpisah jarak. Engkau yang cintanya tak berbalas, kudengar senandung lirihmu … Aku melihatmu berjalan dengan dia yang bukan aku, bertaut jemari dalam senyum dan tawa kecil yang menyayat hatiku. Aku berharap itu aku …, yang bergetar hatinya karena sentuhan jemarimu yang anggun. Ooh .. betapa aku berharap itu terjadi. Aku melihatnya bergelayut manja dan bersender lembut ke tubuhmu yang damai dan wangi. Aku berharap itu aku …, yang luruh hatinya dalam syahdu karena menghirup udara beraroma kesurgaan yang mengitarimu. Ooh … betapa aku berharap itu terjadi. Aku melihatmu merapihkan rambutnya sambil membisikkan rencana keindahan penyatuan jiwamu dengannya. Aku berharap itu aku …, yang menggenang matanya dengan air mata haru, karena keindahan dari janji pernikahan yang jujur dan setia. Ooh … betapa aku berharap itu terjadi. Tuhanku Yang Maha Lembut, Temukanlah aku dengan belahan jiwaku, yang mengobati pedihnya cinta yang terabaikan ini, yang mengisi palung kehidupanku yang dalam dan kosong karena kesendirian yang sunyi ini. Aku berharap itu aku …, yang berbahagia dalam pernikahan yang memanjakanku dalam kemesraan dan kesetiaan. Wahai Yang Maha Cinta, Ooh … betapa aku berharap itu terjadi. Aamiin Dalam pedih hatimu, engkau menyenandungkan … memang lucu, aku masih mencintaimu walau ku menangis dalam penelantaran … dan masih mengharap kesetiaanmu ini memang lucu, tapi tak lucu bagiku … memang lucu, aku masih merindukanmu memimpikanmu sebagai mempelaiku walau ku tahu hatimu telah mati ini memang lucu, tapi tak lucu bagiku tapi ku berdoa agar Tuhan tak tertawa dan menyelamatkan hatiku yang piatu ini Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar